Biasanya pasien rawat inap itukan bosen ya dengan ruangan rumah sakit yang gitu- gitu aja. Sprai putih, selimut putih. Kalau disini engga, sprai dan selimut akan kami kemas seperti kamar di rumah," kata Ketua Umum Yayasan Prawirohusodo RS Mata Dr. YAP, GBPH H. Prabukusomo, dalam keterangan yang diterima, Kamis (26/8/2020). Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji ketika mengajarkan materi Eliminasi Urine pada mahasiswa/Foto DokpriEliminasi urine merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia pada pasien yang harus dipenuhi dengan pasien di Rumah Sakit. Eliminasi urine merupakan Pengeluaran melalui saluran kencing berupa urine tubuh dibersihkan dari bahan-bahan yang melebihi kebutuhan badan dari produk buangan kotoran. Anatomi fisiologi eliminasi urine meliputi Ginjal, Ureter, uretra, kandung kemih dan saluran dari ginjal antara lain mengatur kesimbangan asam basa, mengatur keseimbangan elektrolit, ekskresi bahan buangan metabolisme, fungsi hormonal dan menyaring racun dalam darah. Sedangkan ureter merupakan saluran yang mengalirkan urine dari ginjal menuju ke vesica urinaria atau kandung kemih. Fungsi kandung kemih disini adalah dimana menampung urine yang keluar dari ureter kemudian diteruskan menuju ke urine normal didalam tubuh adalah sebesar 96 persen berupa air dan 4 persen berupa larutan. Di dalam proses eliminasi urine terdapat hormon yang mengaturnya yaitu antara lain rasa dahaga, hormon ADH, Aldosteron, Prostalglandin dan Glukokortikoid. Proses rasa dahaga bisa terjadi adalah dimana terjadi penurunan ginjal yang merangsang pelepasan renin yang pada akhirnya menimbulkan produksi Angiotensin II didalam tubuh yang dapat merangsang hipotalamus untuk melepaskan substrat neural yang bertanggung jawab terhadap sensasi haus. Pada osmoreseptor di hipotalamus mendeteksi peningkatan tekanan osmotik dan mengaktivasi jaringan saraf yang dapat mengakibatkan sensasi pengeluaran cairan didalam tubuh manusia terdiri dari 4 pengeluaran yaitu melalui Ginjal, kulit, Paru-paru dan gastrointestinal. Sedangkan kebutuhan cairan yang berfungsi untuk pengaturan elektrolit terdiri dari Natrium, kalium, kalsium, magnesium, klorida, bikarbonat dan Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan dalam proses eliminasi urine pada pasien Proses ini terjadi dari dua langkah utama yaitu kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya meningkat diatas nilai ambang, yang kemudian mencetuskan langkah kedua yaitu timbul refleks saraf yang disebut refleks miksi refleks berkemih yang berusaha mengosongkan kandung kemih atau jika ini gagal, setidak-tidaknya menimbulkan kesadaran akan keinginan untuk pasien dirumah sakit dikarenakan harus menjalani rawat inap maka proses pasien dalam berkemih harus dibantu oleh perawat maupun keluarga. Alat bantu dalam proses berkemih pada pasien di Rumah Sakit yaitu apabila pada laki-laki menggunakan urinal, sedangkan pada pasien perempuan menggunakan pispot. Eliminasi urine pada pasien dirumah sakit harus dipenuhi oleh perawat dirumah sakit, dikarenakan apabila tidak bisa dipenuhi maka akan menjadi gangguan pada eliminasi urine pasien. Hal ini maka akan berdampak pada kesehatan pasien serta proses penyembuhan pasien selama menjalani rawat inap di Rumah Sakit.

RawatInap | Rumah Sakit Mardi Waluyo Lampung. Jumat, 05 Agustus 2022 23:56.

Muntaber dan diare bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, mulai dari bayi, anak-anak, sampai orang dewasa. Namun, dibanding orang dewasa, anak-anak dan bayi merupakan kelompok usia yang paling sering diopname akibat gangguan pencernaan ini. 2. Gagal jantung Gagal jantung merupakan kondisi yang membuat otot jantung tidak bekerja semestinya sehingga jantung tak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh. Tanda dan gejala umum dari gagal jantung yaitu sesak napas, kelelahan, dan pembengkakan pada kaki, perut, pergelangan kaki, atau daerah punggung bawah. Saat organ jantung gagal berfungsi, kondisi ini tentu memerlukan rawat inap di rumah sakit agar tim dokter bisa terus memantau kondisi Anda. Hal ini juga untuk mencegah perkembangannya yang makin parah agar tidak berakibat fatal. 3. Pneumonia Pneumonia merupakan infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur. Gejala khas dari penyakit ini ialah “paru-paru basah”, yakni suatu kondisi ketika peradangan akibat infeksi menyebabkan paru-paru memproduksi lebih banyak lendir. Tahap awal pneumonia masih bisa ditangani dengan berobat jalan dan minum obat antibiotik, seperti amoxicillin. Namun, bila setelah minum obat Anda tetap demam melebihi 40ºC, mengalami sesak napas, dan terus batuk tanpa henti, dokter akan menganjurkan Anda untuk opname. Bayi, anak kecil, dan orang dewasa berusia 65 tahun ke atas merupakan kelompok orang yang lebih berisiko menjalani rawat inap terlepas dari kondisi tubuh dan keparahan gejalanya. 4. Sepsis Sepsis merupakan keracunan darah sebagai komplikasi dari infeksi atau luka yang bisa berakibat fatal. Gejala sepsis meliputi demam, sulit bernapas, sakit perut, dan detak jantung abnormal. Peradangan yang disebabkan oleh sepsis bisa merusak berbagai sistem organ dan memicu kegagalan fungsi organ tubuh. Tanpa perawatan medis yang baik, sepsis bisa berkembang makin parah menjadi syok septik septic shock dan menyebabkan kematian pada akhirnya. Itu sebabnya orang dengan kondisi sepsis biasanya harus menjalani rawat inap di rumah sakit. 5. Gagal ginjal Gagal ginjal menyebabkan hilangnya kemampuan ginjal untuk menyaring racun dari dalam tubuh. Seiring waktu, racun yang menumpuk bisa menyebabkan kerusakan organ tubuh lainnya. Penyakit ini perkembangannya sangat cepat dan bisa terus memburuk. Jika tidak segera ditangani, gagal ginjal berpotensi besar menimbulkan komplikasi. Orang dengan kondisi ini memerlukan rawat inap. Sekembalinya dari rumah sakit, pasien juga harus berobat jalan agar dokter bisa memantau perkembangannya. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter bila Anda mengalami gejala gagal ginjal, seperti tubuh lemah, sesak napas, sakit perut, serta pergelangan kaki dan tangan membengkak. 6. Anemia Kebanyakan kasus anemia tidak memerlukan rawat inap. Namun, Anda mungkin membutuhkan perawatan di rumah sakit bila gejala anemia yang dialami begitu parah. Anemia bisa menimbulkan gejala seperti penurunan atau hilang kesadaran, perubahan denyut jantung yang tidak normal, hingga gangguan pernapasan serius. Rawat inap umumnya hanya diperlukan pada pasien yang jumlah sel darah merah atau hemoglobinnya sangat rendah sehingga membutuhkan transfusi darah. Dokter akan menganjurkan Anda untuk opname di rumah sakit sampai kondisi Anda kembali pulih. 7. Tuberkulosis TBC Tuberkulosis TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang biasanya menyerang organ paru-paru. Penyakit ini juga dikenal sebagai TB paru. Jika infeksi bakteri juga menyerang organ tubuh lainnya, seperti jantung, ginjal, dan tulang, inilah yang dinamakan dengan TB ekstra paru. Infeksi TBC sangat mudah menular sehingga orang dengan kondisi ini akan dianjurkan rawat inap untuk mengkarantina penyebaran bakterinya. Hal ini perlu Anda lakukan terlebih bila gejala TBC malah makin memburuk meski sebelumnya sudah minum obat dan rutin berobat jalan. 8. Stroke Stroke merupakan masalah yang terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak. Sel-sel otak yang tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi dari darah perlahan mati dalam hitungan menit. Gejala stroke dapat terjadi secara tiba-tiba, meliputi pusing, kesemutan atau mati rasa pada bagian tubuh, serta hilang kemampuan untuk menggerakan wajah, lengan, atau kaki. Jika tidak cepat ditangani, stroke dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau kematian. Itulah alasan pasien stroke harus segera mendapat penanganan dokter. Biasanya, dokter juga menyarankan rawat inap agar pasien sekaligus mendapatkan terapi fisik untuk pasien stroke. Hal ini bertujuan supaya fungsi tubuh pasien bisa kembali normal. 9. Lahir mati Bayi yang mati pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu disebut bayi lahir mati atau stillbirth. Kondisi yang dalam istilah medis disebut intrauterine fetal death IUFD ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain kondisi ibu, janin, dan juga masalah plasenta. Jika ibu mengalami IUFD, dokter akan menjalankan proses persalinan untuk mengeluarkan tubuh bayi. Setelah itu, dokter umumnya akan mewajibkan opname. Alasan dari melakukan rawat inap ini ialah untuk memulihkan kesehatan fisik dan emosional ibu setelah melahirkan. 10. Perdarahan dalam Perdarahan dalam terjadi pada jaringan, organ, atau rongga tubuh yang mengalami cedera atau trauma, misalnya akibat kecelakaan, pukulan benda tumpul, atau efek samping obat-obatan keras. Karena terjadi di dalam tubuh, pendarahan ini sulit untuk dideteksi dan didiagnosis, tidak seperti pendarahan luar yang menembus kulit. Anda umumnya membutuhkan rawat inap untuk kondisi ini supaya dokter dapat mengetahui penyebab dan sumber perdarahannya. Perawatan di rumah sakit juga sekaligus membantu memperbaiki kerusakan akibat perdarahan dan mencegah perburukan kondisi. Selain daftar di atas, masih terdapat berbagai kondisi dan masalah kesehatan lain yang membutuhkan rawat inap atau opname. Dokter hanya akan menyatakan perawatan di rumah sakit bila kondisi yang Anda alami membutuhkan penanganan dan pemantauan lebih lanjut. Fusceinterdum convallis ex, in iaculis lacus tincidunt quis. Integer erat arcu, gravida vel tincidunt at, fermentum nec justo. Phasellus auctor metus a mauris posuere, congue auctor leo egestas. Morbi non auctor velit, eget ultrices urna. Sed lacus magna, eleifend eu fermentum eu, aliquet at mauris.

The mortal remains of Gen Rawat and his wife are expected to reach Delhi by Thursday evening and will be cremated on first Chief of Defence Staff CDS General Bipin Rawat, his wife Madhulika Rawat and 11 other defence personnel died after the Indian Air Force IAF Mi-17V5 helicopter carrying them crashed near Coonoor in Tamil Nadu on Wednesday December 8. General Rawat was on his way to the Defence Services Staff College in Wellington to address the faculty and student officers of the Staff Course. The chopper crashed in the Nilgiris Rawat's DA Brigadier LS Lidder and SO Lieutenant Colonel Harjinder Singh, NK Gursewak Singh, NK Jitendra Kumar, L/NK Vivek Kumar, L/NK B Sai Teja, Hav Satpal were among other defence personnel on the ill-fated chopper. Group Captain Varun Singh, SC, Directing Staff at DSSC, the sole survivor of the crash, is undergoing treatment at Military Hospital in Wellington. Sources said the chopper crashed just minutes before reaching its destination in Tamil Nadu's Wellington. The chopper took off at 1148 am from the Sulur Air Base and was reported to be missing at around 1222 pm, they said. The mortal remains of Gen Rawat and his wife are expected to reach Delhi by Thursday evening and will be cremated on Friday. - ANI 1. Childhood photo2. General Rawat with his father3. NDA days4. Young and old5. General Rawat with wife Madhulika Rawat

DirekturRSUD dr Fauziah Bireuen, dr Amir Addani, MKes kepada AcehEkspres.com, mengatakan, ruang rawat inap sebanyak 270 bed/tempat tidur, kondisinya semua sudah penuh. Selain pasien yang dirawat akibat kecelakaan lalulintas, berbagai keluhan sakit lainnya, termasuk ruang Pinere sebelumnya kosong ada 38 bed yang tersedia, kini semuanya terisi

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan Kemenkes memiliki website dan aplikasi Sistem Informasi Rawat Inap Siranap. Aplikasi ini membantu masyarakat mengetahui ketersediaan ruang rawat di rumah Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan hingga saat ini baru rumah sakit yang aktif memperbarui data ruang rawat inap di Sinarap."Semua rumah sakit yang sudah teregistrasi di Kemenkes, sebenarnya sudah memiliki akses dalam mengisikan data di Siranap, tapi yang mulai mengisi baru sekitar rumah sakit," kata Nadia dikutip dari ANTARA, Selasa 20/7/2021.1. Tercatat ada rumah sakit di IndonesiaIlustrasi rumah sakit ANTARA FOTO/Basri MarzukiNadia mengajak pengelola RS untuk aktif memperbarui data ketersediaan ruang rawat inap di Sinarap. Sebab, hal tersebut bisa membantu masyarakat yang membutuhkan perawatan inap di laporan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia Persi, di Tanah Air hingga April 2021 terdapat RS. Baca Juga Resmi Dibuka, RS Darurat Asrama Haji Layani Pasien COVID Gejala Berat 2. Akui Sinarap belum optimalSistem Informasi Rawat Inap Sinarap karena itu, Nadia mengakui layanan Siranap yang berbasis data real time belum berfungsi optimal. Hal itu diakibatkan pembaruan informasi yang dilakukan pengelola rumah sakit kerap berjalan kata Nadia, informasi kepada masyarakat yang membutuhkan sering tidak sesuai dengan fakta keterisian rumah sakit yang mereka tuju."Keakuratan data di Siranap tergantung dari keaktifan rumah sakit mengupdate data dalam sistemnya," kata Terdapat data IGD hingga antrean di SinarapIlustrasi IGD IDN Times/Besse Fadhilah Nadia mengatakan di Sinarap masyarakat juga bisa melihat data IGD hingga antreannya. Sinarap memiliki dua cara pengisian bagi RS, yakni aplikasi dan briging atau alat yang bisa menghubungkan suatu jaringan kata dia, yang sering terjadi belakangan adalah ketika ruang perawatan kosong, tetapi masih ada pasien di IGD yang mengantre untuk dipindahkan ke ruang perawatan tersebut. Situasi itu kerap memicu ketidakakuratan data yang tercantum dalam laman aplikasi Siranap."Oleh karena itu, dalam Siranap sudah ditambahkan informasi IGD dan antreannya. Ada juga beberapa rumah sakit yang memisahkan ruang untuk pasien laki-laki dan perempuan," kata dia. Baca Juga Duh! Kemenkes Akui Aplikasi SINARAP Tak Update
Tarif/ Harga Ruang (Kamar) Rawat Inap RS Siloam Hospitals Balikpapan - Rumah Sakit Siloam Balikpapan Berlokasi terbaik di daerah kaya sumber daya alam Kalimantan, Setelah renovasi besar-besaran pada tahun 2012, rumah sakit baru dengan 165 tempat tidur ini menjadi rumah bagi Departemen Darurat 24-jam dan manfaat dari pusat kelompok dan strategi.

BALIKPAPAN- Rumah Sakit Pertamina Balikpapan RSPB menghadirkan tampilan baru semenjak melandainya angka kasus covid-19 di kota Minyak. Beberapa bangunan hingga fasilitas direnovasi seperti area lobby, poli klinik hingga rawat inap. Direktur Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, dr. Khairuddin mengatakan, kasus covid-19 yang meninggi beberapa waktu lalu sempat menjadi kendala pihaknya dalam melakukan perbaikan fasilitas. Untuk itu setelah angka virus tersebut melandai, pihak RSPB melakukan berbagai perbaikan demi kenyamanan masyarakat. Baca juga Komisi IV DPRD Balikpapan Lakukan Sidak ke Rumah Sakit Pertamina Balikpapan "Ini kita lakukan selepas kasus covid-19 melandai. Karena kita terkendala itu, sehingga tidak bisa melakukan beberapa perbaikan dan mempercantik sarana. Setelah covid melandai, kita perbaiki semua, mulai dari Frontliner hingga ke belakang," ujarnya pada acara Customer Gathering di Auditorium RSPB, Selasa 6/6/2023. Selain itu, imbuhnya, perbaikan tersebut juga menyesuaikan branding IHC Indonesia Healthcare Corporation di seluruh Indonesia. Meski begitu, tambah Khairuddin, ditengah melalukan berbagai perbaikan, RSPB juga tak menghentikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Sehingga, perbaikan fasilitas terus dilakukan secara bertahap. Ia juga membeberkan, berbagai pembangunan tersebut dilakukan juga atas dasar saran dari client terkait suasana yang lebih fresh dan nyaman. Baca juga RSPB Hadirkan Fasilitas Lengkap Room Suite Kelas VIP, Tersedia Kitchen Set dan 2 Kamar Mandi Sehingga, dalam acara Customer Gathering tersebut, pihaknya mengangkat tema "New Look, New Spirit,". Dengan makna, memberikan fasilitas dengan tampilan baru, juga pelayanan yang lebih baik. "Karena tidak hanya tampilan yang kita perbaiki. Tapi spirit pelayanannya. Baik dari segi kenyamanan, kemudahan, kecepatan, dan lain-lain," pungkasnya. Untuk diketahui, RSPB memiliki 180 bed serta 165 dokter. Baik dokter umum hingga dokter spesialis. *

GaleriFoto; Data Rumah Sakit. INFORMASI PASIEN. Hak dan Kewajiban Pasien; Tarif Pelayanan; Tata Tertib Pengunjung; Alur Layanan Rawat Jalan; Alur Layanan Rawat Inap; Persyaratan Pelayanan JKN; Rawat Inap. Interna. Kelas 1 - 8 Tempat Tidur. Kelas 2 - 8 Tempat Tidur. Kelas 3 - 25 Tempat Tidur. GSR.
Processing of the daily inpatient census starts from filling out the daily inpatient census by the head of the room or the person in charge and the daily inpatient census is sent to the medical record room every working day at am. Information generated from daily inpatient census data in the form of inpatient management indicators consisting of BOR Bed Occupancy Rate, TOI Turn Over Interval, LOS Length Of Stay, BTO Bed Turn Over to monitor activities in hospitalization and GDR Gross Death Rate, NDR Net Death Rate to assess the quality of inpatient services. Implementation of the Daily Inpatient Census At Elisabeth Hospital Medan, it was found that the preparation of the daily inpatient census was guided by the technical instructions for filling out the daily inpatient census, but because the technical instructions in each ward were no longer available, there was no need to make the daily inpatient census. . Data collection methods used in this study were interviews and active participation observations using research instruments in the form of interview guidelines. The results showed that the standard procedure at RSE Medan in making the daily inpatient census had not been fully implemented when sending the daily inpatient census from the ward to the medical records department. The source of data in making the daily inpatient census is the inpatient service register book. The method of making a daily inpatient census at RSE Medan is not in accordance with the Ministry of Health of the Republic of Indonesia 2006. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free SEHATMAS JurnalIlmiah Kesehatan Masyarakat e-ISSN 2809-9702 p-ISSN 2810-0492 Vol. 1 No. 4 Oktober 2022 660-665 DOI Submitted 24-09-2022 Accepted 29-09-2022 Published 29-10-2022 Lisensi Creative Commons Attribution International CC BY 660 Pelaksanaan Sensus Harian Rawat Inap di Rumah Sakit Elisabeth Medan Agnes Jeane Zebua1, Nayanda Privanezsa Hao2 1,2Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan STIKes St. Elisabeth Medan, Indonesia Email agnesjeane24 Abstract Processing of the daily inpatient census starts from filling out the daily inpatient census by the head of the room or the person in charge and the daily inpatient census is sent to the medical record room every working day at am. Information generated from daily inpatient census data in the form of inpatient management indicators consisting of BOR Bed Occupancy Rate, TOI Turn Over Interval, LOS Length Of Stay, BTO Bed Turn Over to monitor activities in hospitalization and GDR Gross Death Rate, NDR Net Death Rate to assess the quality of inpatient services. Implementation of the Daily Inpatient Census At Elisabeth Hospital Medan, it was found that the preparation of the daily inpatient census was guided by the technical instructions for filling out the daily inpatient census, but because the technical instructions in each ward were no longer available, there was no need to make the daily inpatient census. . Data collection methods used in this study were interviews and active participation observations using research instruments in the form of interview guidelines. The results showed that the standard procedure at RSE Medan in making the daily inpatient census had not been fully implemented when sending the daily inpatient census from the ward to the medical records department. The source of data in making the daily inpatient census is the inpatient service register book. The method of making a daily inpatient census at RSE Medan is not in accordance with the Ministry of Health of the Republic of Indonesia 2006. Keywords Daily Census, Procedure, Implementation Abstrak Pengolahan sensus harian rawat inap dimulai dari pengisisan sensus harian rawat inap oleh kepala ruangan atau penanggung jawab dan sensus harian rawat inap dikirim ke ruang rekam medis setiap hari kerja jam pagi. Informasi yang dihasilkan dari data sensus harian rawat inap berupa indikator pengelolaan rawat inap yang terdiri BOR Bed Occupancy Rate, TOI Turn Over Interval, LOS Length Of Stay, BTO Bed Turn Over untuk memantau kegiatan pada rawat inap dan GDR Gross Death Rate, NDR Net Death Rate untuk menilai mutu pelayanan rawat inap. Pelaksanaan Sensus Harian Rawat Inap Di Rumah Sakit Elisabeth Medan didapati bahwa pembuatan sensus harian rawat inap berpedoman dengan petunjuk teknis pengisian sensus harian rawat inap, tetapi karena petunjuk teknis di setiap bangsal sudah tidak ada maka pembuatan sensus harian Agnes Jeane Zebua1, Nayanda Privanezsa Hao2 SEHATMAS JurnalIlmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 4 2022 660 – 665 Lisensi Creative Commons Attribution International CC BY 661 rawat inap sudah tidak perlu menggunakan petunjuk teknis tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi partisipasi aktif dengan menggunakan instrument penelitian berupa pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prosedur tetap di RSE Medan dalam pembuatan sensus harian rawat inap belum dijalankan sepenuhnya saat pengiriman sensus harian rawat inap dari bangsal ke bagian rekam medis. Sumber data dalam pembuatan sensus harian rawat inap adalah buku register pelayanan rawat inap. Cara pembuatan sensus harian rawat inap di RSE Medan belum sesuai dengan DepKes RI 2006. Kata Kunci Sensus Harian, Prosedur, Pelaksanaan PENDAHULUAN Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan dan memelihara, serta meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat UU RI 44, 2009. Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan - tulisan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pelayanan kesehatan Permenkes RI 269. 2008. Sensus harian yaitu kegiatan pencacahan/penghitungan pasien rawat inap yang dilakukan setiap hari pada suatu ruang rawat inap, dan berisi tentang mutasi keluar dan masuk pasien selama 24 jam mulai dari pukul s/d Depkes RI, 2005. Pengolahan sensus harian rawat inap dimulai dari pengisisan sensus harian rawat inap oleh kepala ruangan atau penanggung jawab dan sensus harian rawat inap dikirim ke ruang rekam medis setiap hari kerja jam pagi. Setelah sensus harian pasien rawat inap diantaranya pasien masuk dan keluar pada hari yang sama, lama dirawat, jumlah pasien yang masih dirawat dan hari perawatan dan dilanjutkan dengan rekapitulasi pertriwulan rawat inap DepKes RI, 2005. Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat, dan akurat. Rumah sakit secara garis besar mempunyai dua jenis pelaporan yaitu laporan internal dan laporan eksternal. Laporan eksternal adalah laporan yang ditujukan kepada direktorat jendral pelayanan medik, Dinas kesehatan provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sedangkan laporan internal berasal dari statistik rumah sakit yang aktifitas pelaksanaannya dilakukan secara rutin bagi pasien rawat inapsalah satunya dengan menggunakan sensus harian Depkes RI, 2006. Informasi yang diperoleh dari sensus harian rawat inap yaitu berupa data yang akan diolah menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan oleh rumah sakit Kemenkes, 2011. Informasi yang dihasilkan dari data sensus harian rawat inap berupa indikator pengelolaan rawat inap yang terdiri BOR Bed Occupancy Rate, TOI Turn Over Interval, LOS Length Of Stay, BTO Bed Turn Over untuk memantau kegiatan pada rawat inap dan GDR Gross Death Rate, NDR Net Death Rate untuk menilai mutu pelayanan rawat inap. Indikator BOR, TOI, LOS, BTO dipresentasikan kedalam grafik Barber Johnson Garmelia, E. dkk , 2018. Bed Occupancy Rate BOR adalah persentase pemaikaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu, indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur oleh rumah sakit Lestari and Wahyuni, 2019. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul Pelaksanaan Sensus Harian Rawat Inap Di Rumah Sakit Elisabeth Medan didapati bahwa pembuatan sensus harian rawat inap berpedoman dengan petunjuk teknis pengisian sensus harian rawat inap, tetapi karena petunjuk teknis di setiap bangsal sudah tidak ada maka pembuatan sensus harian rawat inap sudah tidak perlu menggunakan petunjuk teknis tersebut. Perawat bangsal membuat sensus harian rawat inap tidak merasa kesulitan walaupun tidak menggunakan petunjuk teknis pembuatan sensus harian rawat inap, dikarenakan perawat bangsal telah terbiasa. Sensus Agnes Jeane Zebua1, Nayanda Privanezsa Hao2 SEHATMAS JurnalIlmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 4 2022 660 – 665 Lisensi Creative Commons Attribution International CC BY 662 harian rawat inap di buat satu lembar saat malam hari oleh perawat yang jaga malam. Batasan pasien masuk mulai pukul hingga pukul setelah lewat jam WIB maka dihitung hari berikutnya. Sensus harian rawat inap dibuat berdasarkan buku laporan keperawatan yang ada pada ruang perawatan. METODE Jenis penelitian ini menggunakan peneitian deskriptif dengan menggunakan analisa kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi partisipasi aktif dengan menggunakan instrument penelitian berupa pedoman wawancara. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat Rumah Sakit Elisabeth Medan yang membuat sensus harian. HASIL Prosedur Tetap dalam Pembuatan Sensus Harian Rawat Inap Pembuatan sensus harian rawat inap di rumah sakit umum daerah pandan arang berpedoman dengan standar prosedur operasional dengan judul pengumpulan sensus harian rawat inap. No dokumen 52/ PROTAP/ IV/ 2011 Lampiran 3, adapun isi prosedur dari standar prosedur operasional yaitu a. Sensus harian diisi lengkap oleh masing-masing petugas ruangan mulai jam WIB b. Disetorkan ke satuan rekam medis pengolahan data setiap pagi dan di tandatangani oleh kepala ruang c. Dilakukan cheking mengenai pasien yang keluar dan yang masuk d. Dilakukan proses rekapitulasi harian rawat inap dan disusun perbulan e. Rekapitulasi bulanan dikumpulkan untuk bahan pelaporan kegiatan rumah sakit f. Dilakukan pengarsipan lembar-lembar sensus harian rawat inap di satuan rekam medis Sumber-Sumber Data dalam Pembuatan Sensus Harian Rawat Inap Sumber dalam pembuatan sensus harian rawat inap diperoleh dari buku laporan keperawatan dan dokumen rekam medis pasien, isi dari buku laporan keperawatan yang digunakan dalam pembuatan sensus harian rawat inap yaitu nama pasien, dan dari dokumen rekam medis pasien yang digunakan yaitu nomor rekam medis pasien, tanggal masuk dan tanggal keluar pasien. Cara Pembuatan Sensus Harian Rawat Inap Sensus harian rawat inap di buat satu lembar saat malam hari oleh perawat yang jaga malam. Batasan pasien masuk mulai pukul hingga pukul setelah lewat jam WIB maka dihitung hari berikutnya. Sensus harian rawat inap dibuat berdasarkan buku laporan keperawatan yang ada pada ruang perawatan. Berdasarkan wawancara dalam pembuatan sensus harian rawat inap berpedoman dengan petunjuk teknis pengisian sensus harian rawat inap, tetapi karena petunjuk teknis di setiap bangsal sudah tidak ada maka pembuatan sensus harian rawat inap sudah tidak perlu menggunakan petunjuk teknis bangsal membuat sensus harian rawat inap tidak merasa kesulitan walaupun tidak menggunakan petunjuk teknis pembuatan sensus harian rawat inap dikarenakan perawat bangsal telah terbiasa. Segala kegiatan pasien, baik pasien masuk rumah sakit langsung maupun rujukan dari rumah Agnes Jeane Zebua1, Nayanda Privanezsa Hao2 SEHATMAS JurnalIlmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 4 2022 660 – 665 Lisensi Creative Commons Attribution International CC BY 663 sakit lain atau pindahan dari bangsal lain, pasien keluar, pindahan maupun dipindahkan akan ditulis pada buku laporan keperawatan. Sensus harian rawat inap terdapat informasi tentang pasien masuk dengan jenis spesialisasi berdasarkan dokter spesialis yang pasien pindahan berisikan informasi tentang asal ruang dan kelas pasien sedangkan pada pasien dipindahkan berisikan tentang informasi ruang dan kelas kemana pasien tersebut dipindahkan. Kriteria untuk pasien keluar rumah sakit berdasarkan pasien pulang sembuh, pasien dirujuk ke rumah sakit yang lebih tinggi/rendah, pasien pulang atas permintaan sendiri, pasien yang melarikan diri dan pasien mati < 48 jam/ ≥ 48 jam. Perawat ruangan akan membuat sensus harian rawat inap kemudian membuat resume dari sensus harian tersebut, sehingga dapat diperoleh data untuk penghitungan indikator rawat inap yaitu, BOR, LOS, TOI dan BTO oleh petugas bagian rekam medis. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil diatas, pembuatan dan pengisian sensus harian sudah sesuai dengan standar prosedur operasional RSE Medan yaitu sensus harian rawat inap dimana sensus harian diisi lengkap oleh masing-masing petugas ruangan mulai jam WIB. Pengecekan pasien keluar dan masuk pun sudah sesuai dengan standar prosedur operasional dimana petugas melakukan cheking mengenai pasien yang keluar dan yang masuk. Rekapitulasi bulanan untuk bahan pelaporan rumah sakit sudah sesuai dengan standar prosedur operasional yang mana rekapitulasi bulanan dikumpulkan untuk bahan pelaporan kegiatan rumah sakit. Selain itu Pengarsipan lembarlembar sensus harian rawat inap sudah sesuai dengan standar prosedur operasional dimana pengarsipan lembar-lembar sensus harian rawat inap dilakukan pada satuan rekam medis. Hal ini sesuai dengan DepKes RI 2006 bahwa periode sensus harian rawat inap adalah pukul sampai dengan Sensus harian rawat inap juga dibuat oleh perawat dan di tanda tangani oleh kepala ruang perawatan. Di RSE Medan sumber dalam pembuatan sensus harian rawat inap yaitu melalui buku register pelayanan rawat inap, tetapi petugas ruang perawatan biasanya menyebut buku laporan keperawatan. Data yang digunakan dari buku laporan keperawatan untuk pembuatan sensus harian rawat inap yaitu identitas pasien mulai dari nama pasien dan alamat pasien yang diperoleh langsung dari buku register pelayanan rawat inap, sedangkan untuk nomor rekam medis, tanggal masuk, dan tanggal keluar diambil dari status pasien. Identitas pasien ini dibutuhkan untuk mengidentifikasi pasien yang masuk, keluar, pindahan atau dipindahkan. Nomor rekam medis, tanggal masuk dan tanggal keluar selain dari status pasien juga dapat dilihat langsung pada buku register rawat inap tersebut. Fungsinya adalah untuk memonitoring keadaan pasien masuk setiap hari ke ruang rawat inap, pindahan intern rumah sakit sampai pasien tersebut keluar rumah sakit yang dirinci menurut jenis pelayanan yang ada. Hal ini sudah sesuai dengan DepKes RI 2006, dimana buku register rawat inap merupakan data dasar dari jumlah pasien yang ada di ruang rawat inap yang perlu dicatat dan dilaporkan setiap hari ke unit rekam medik yang angkanya akan dicek silang dengan sensus harian yang dibuat masing-masing ruang rawat inap. Cara pembuatan sensus harian rawat inap di RSE Medan, sudah sesuai dengan DepKes RI 2005 yang isinya Sensus harian rawat inap dibuat rangkap tiga yaitu, 1 lembar untuk subbag catatan medik, 1 lembar untuk P2RN, 1 lembar untuk arsip ruang rawat inap. Pelaksanaan pembuatan sensus harian rawat inap hanya dibuat 1 lembar untuk bagian rekam sensus harian rawat inap sudah sesuai dengan DepKes RI 2006 yang isinya periode sensus harian rawat inap jam 00 s/d Cara pengisian Agnes Jeane Zebua1, Nayanda Privanezsa Hao2 SEHATMAS JurnalIlmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 4 2022 660 – 665 Lisensi Creative Commons Attribution International CC BY 664 pada formulir sensus pada bagian umum yaitu pada kolom hari diisi dengan nama hari saat sensus dilakukan, kolom tanggal diisi dengan tanggal saat sensus dilakukan, kolom nama rumah sakit diisi dengan nama rumah sakit Pandan Arang Boyolali, kolom ruang rawat inap diisi dengan nama ruang rawat inap, tempat tidur tersedia diisi dengan jumlah tempat tidur yang tersedia pada ruang rawat inap tersebut yang ditetapkan oleh direktur rumah sakit kelas diisi dengan tingkatan kelas yang ada pada ruang rawat inap yang bersangkutan dan yang terakhir Sensus harian diberi tanggal dan ditanda tangani oleh perawat kepala ruang rawat inap yang bersangkutanYusuf & Lestari, 2013. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa 1. Prosedur tetap di RSE Medan dalam pembuatan sensus harian rawat inap belum dijalankan sepenuhnya saat pengiriman sensus harian rawat inap dari bangsal ke bagian rekam medis. 2. Sumber data dalam pembuatan sensus harian rawat inap adalah buku register pelayanan rawat inap. 3. Cara pembuatan sensus harian rawat inap di RSE Medan belum sesuai dengan DepKes RI 2006. Saran 1. Dilakukan pembaruan terhadap SPO sensus harian rawat inap di rumah sakit yang sesuai dengan alur sensus saat ini yang diterapkan. 2. Diadakan sosialisasi terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan sensus mengenai sensus harian rawat inap yang tepat sesuai dengan BPPRM,2006. DAFTAR PUSTAKA UU RI 44. 2009. Tentang Rumah Sakit. Depkes RI, 2005, Petunjuk Pengisian, Pengolahan, Dan Penyajian Data Rumah Sakit, Direktorat Jenderal Pelayanan Medic, Jakarta, Depkes RI. Depkes RI, 2006, Pedoman Prosedur Dan Penyelenggaraan Rekam Medis di RumahSakit di Indonesia Revisi II, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, Jakarta Permenkes RI 269. 2008. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit . Kemenkes 2011 Permenkes 1171 Tahun 2011 Tentang Sistem Informasi Rumah Sakit. Jakarta. Garmelia, E. dkk, 2018 Review Implementation Of Daily Census Activity Inpatient In RSUD Kota Salatiga’, Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, 1, pp. 27–36. Lestari, T. and Wahyuni, I. T. 2019. Analisis Faktor Determinan Efisiensi Nilai Bed Occupancy Ratio Fishbone Mitra Husada Karanganyar. Yusuf, I. B., & Lestari, T. 2013. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013. 1, 9–18. Agnes Jeane Zebua1, Nayanda Privanezsa Hao2 SEHATMAS JurnalIlmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 4 2022 660 – 665 Lisensi Creative Commons Attribution International CC BY 665 Akita, Takahiro &Alisjahbana, 2002, Regional Income Inequality in Indonesia and the Initial Impact of the Economic Crisis. Bulletin of Indonesian Economics Studies, 382, Sunarcahya, Putu. 2008. “AnalisisPengaruhFaktor-faktorIndvidu dan IklimOrganisasiterhadap Kinerja Karyawan”. Tesis. Program Magister Manajemen. Universitas Diponegoro. Semarang. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this RI 269. 2008. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Implementation Of Daily Census Activity Inpatient In RSUD Kota SalatigaE GarmeliaDkkGarmelia, E. dkk, 2018 'Review Implementation Of Daily Census Activity Inpatient In RSUD Kota Salatiga', Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, 1, pp. dan IklimOrganisasiterhadap Kinerja KaryawanPutu SunarcahyaSunarcahya, Putu. 2008. "AnalisisPengaruhFaktor-faktorIndvidu dan IklimOrganisasiterhadap Kinerja Karyawan". Tesis. Program Magister Manajemen. Universitas Diponegoro. Semarang.
dqG6s07. 253 257 317 130 179 110 36 186 284

foto rawat inap rumah sakit